1. Pahami
terlebih dahulu pokok bahasan atau materi yang akan dipelajari
Artinya, pahami terlebih dahulu, apa sih yang akan dipelajari? Apa gunanya? Ada
tidak relevansinya dengan kehidupan kita? Jika itu belum terjawab, tanyakan
terlebih dahulu kepada guru; karena bisa jadi ada yang terlupa disampaikan.
Atau bisa juga mencari informasi dari buku-buku atau bacaan lain.
2. Hubungkan
materi yang akan dipelajari dengan materi pendukungnya yang sudah diketahui
Terkadang beberapa guru (lagi-lagi guru), sering lupa menghubungkan materi yang
baru dengan materi yang lama; padahal keduanya ada berhubungan cukup erat.
Seolah-olah materi yang akan dipelajari ini terlepas dari materi yang
sudah-sudah. Jadi, jika ada materi baru, tanyakan kepada guru, kira-kira apa
kaitannya dengan masa lalu. Hal ini akan memudahkan kita menarik benang merah
hubungan antara keduanya.
3. Jangan
menghafal rumus, tapi pahami dari mana rumus itu berasal (konsepnya).
Dimengertilah dahulu alur rumus dari konsep awal sampai menjadi rumus akhir.
Tujuannya adalah supaya kita mengerti darimana rumus-rumus itu berasal,
semenjak konsep yang mendasarinya sampai menjadi rumus akhir, kecuali beberapa
rumus yang sudah merupakan definisi dan rumus ini biasanya sangat sederhana.
Setelah kita mengerti rumus tersebut, adalah hal yang sangat mudah untuk
menghapal rumus tersebut.
4. Pelajari
mulai dari tingkat paling dasar dari materi yang dipelajari.
Biasanya (terutama dalam pelajaran SMA), rumus-rumus fisika di buku yang
kelihatannya sangat rumit sebenarnya berasal dari konsep yang sederhana.
Misalnya konsep tentang gaya, atau tentang energi, yang diturunkan menjadi
rumus akhir yang dibutuhkan. Pelajari konsep2 tersebut dahulu, sebelum pergi ke
rumus akhir.
5. Latihlah
pemahaman dengan mengerjakan soal, dan mulailah dari soal yang paling mudah
Ketika menghadapi musuh, kita perlu yang namanya keberanian. Bagi yang penakut,
maka dia dikatakan sudah kalah sebelum bertempur. Karena itu coba jurus-jurus
(pemahaman) yang telah diberikan oleh sang guru untuk mencoba menaklukan
beberapa soal. Cobalah berani. Mulai dari soal-soal yang kita anggap atau
kelihatan mudah. Jika kita ragu, minta pilihkan dengan guru, soal mana yang
sebaiknya terlebih dahulu kita kerjakan. Kemenangan demi kemenangan dalam
menaklukan beberapa soal menjadikan suatu pengalaman yang sulit terlupakan.
6. Kembangkan ke
soal yang lebih sulit agar pengetahuan lebih mendalam.
Jangan selalu terbuai dengan kemenangan-kemenangan menghadapi lawan yang lebih
lemah. Kemenangan yang seperti itu, meski berguna untuk meningkatkan motivasi;
namun tidak menguji kita dengan sebenarnya. Cobalah, mulai berkenalan dengan
soal-soal yang lebih sulit, atau bervariasi. Keberhasilan kita menaklukan soal
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi akan membawa suatu kenikmatan yang
berbeda.
7. Seringlah berlatih dengan mengerjakan
banyak soal, semakin banyak soal yang dikerjakan maka semakin mengerti kita
tentang materi fisika.
Mengapa mengerjakan latihan soal sesering mungkin ? Kalau kita sering
mengerjakan soal fisika, dengan sendirinya rumus diingat, dan akan terhapal
dengan sendirinya. Kita juga semakin memahami konsep fisika. Ingat waktu
pertama kali belajar makan, bolak-balik makanan itu berlepotan di mulut kita
(dan alhamdullillah ibu kita mengajari dengan kesabaran yang luar biasa), tapi
karena itu berulang-ulang akhirnya kita mahir makan dan tidak akan pernah akan
ketinggalan jika diajak makan.
8. Katakan
“Itu Sulit, Tapi Insya Allah Saya Bisa”; bukan kata “Itu Saya Insya Allah Bisa,
Tapi Sulit”.
Lha apa bedanya dari dua kalimat itu? Jelas Beda. Pada kalimat pertama ada
sedikit optimisme dan keyakinan. Sedangkan kalimat kedua ada perasaan pesimisme
yang dibalut dengan keraguan; kalimat ini seolah-olah sudah membuat dinding
pembatas bagi kita untuk berbuat; kalimat ini seolah-olah memberati kaki kita
untuk melangkah. Sedangkan kata-kata Itu Sulit, Tetapi Insya Allah Saya Bisa
akan memotivasi kita untuk selalu berbuat dan berusaha. Kata-kata ini kan
menjelaskan bahwa fisika itu sifatnya memang sulit, tapi insya Allah kita bisa.
By
sepenggal.wordpress.com